SORONG, sorongraya.co – Lembaga Masyarakat Adat Papua Barat Daya menggelar Mimbar Aspirasi Santai dengan tema Menyongsong Program Strategi Nasional, acara yang menghadirkan Ketua Majelis Rakayat Papua Barat Daya serta Kepala Badan Regional BGN Papua Barat Daya ini, dilaksanaan di Sekretariat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Sorong.
Ketua Harian LMA PBD, Franky Umpain mengatakan bahwa untuk menyukseskan program nasional, LMA memposisikan diri untuk meng-sosialisasikan program dari pemerintah pusat ke daerah, hal ini agar diketahui dengan baik oleh masyarakat, termasuk program makanan gizi gratis.
GMKI kata Franky merupakan bagian dari mahasiswa yang kritis, dalam membangun narasi untuk memastikan pembangunan di Papua. Bukan hanya GMKI, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke sejumlah organisasi mahasiswa lainnya.
“Mimbar aspirasi santai bersama GMKI Sorong ini untuk membuka ruang-ruang diskusi yang lebih soft agar mengetahui pandangan kritis dari mahasiswa, dengan harapan mereka juga terlibat langsung dalam membangun narasi positif,” tutur Franky
Bagi mantan ketua FISIP UNAMIN Sorong ini bahwa, mahasiswa mempunyai fungsi pengabdian, pendidikan dan penelitian, bahkan kritik dari mahasiswa penting namun harus konstruktif untuk mempercepat pembangunan di papua barat daya.
Pada kesempatan itu, Ketua MRPBD, Alfons Kambu bersama Kepala Badan Regional BGN Papua Barat Daya juga menyampaikan materi mengenai dengan program strategi nasional. Tak hanya itu, mantan sekretaris GMKI Cabang Sorong, Aser Rumanase pun ikut dalam kegiatan Mimbar Aspirasi Santai.
Diakhir diskusi Pengurus GMKI Cabang Sorong menyatakan sikap dikemas dalam deklarasi dukungan program strategis nasional di Provinsi Papua Barat Daya. Pernyataan dukungan itu diserahkan langsung kepada Ketua MRP Papua Barat Daya, Alfons Kambu dan Ketua Harian LMA PBD yang juga ketua fraksi Otsus DPRP PBD Frangky Umpain untuk ditindaklanjuti ke jakarta.
@berita_sorongraya.co SORONG, sorongraya.co, Ratusan Warga bakar lima rumah bantuntuan pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya di Desa Umiyal, Pulau Gebe, Halmahera Tengah, Sabtu, 20 September 2025. Aksi ini diduga bentuk penolakan keras terhadap klaim tiga pulau sengketa yakni Pulau Sain, Kiyas, dan Piyai yang diklaim oleh Pemkab Raja Ampat dan Provinsi Papua Barat Daya sebagai bagian dari wilayah administrasinya. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Umiyal, Rahmat Saptu dalam pernyataannya menyebutkan bahwa aksi ini adalah bentuk kekecewaan masyarakat yang telah lama memendam keresahan terhadap klaim sepihak tersebut. “Protes ini dilakukan oleh warga sebab kesal dengan klaim Pemerintah Kabupaten Raja Ampat terhadap tiga pulau yang berada di Pulau Gebe,” tegas Rahmat Saptu Dalam video yang beredar dan berdasarkan informasi yang dihimoun sorongraya.co, 21 September 2025. Menanggapi hal tersebut, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu menegaskan bahwa penyelesaian konflik ini akan tetap mengikuti jalur hukum dan prosedur kenegaraan yang berlaku. “Ya, kita ini kan hidup di Indonesia yang diatur oleh undang-undang. Kita akan melanjutkan proses ini ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang nantinya memfasilitasi pembahasan antara Provinsi Papua Barat Daya dan Provinsi Maluku Utara,” ujar Gubernur PBD Elisa Kambu kepada awak media, Senin, 22 Februari 2025. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai persiapan, termasuk peninjauan lapangan dan pengumpulan dokumen lengkap yang akan diserahkan langsung ke Kemendagri. “Kami siap berangkat besok. Saya sendiri yang akan pimpin tim ke Jakarta. Dokumen sudah lengkap, sudah ada hasil rapat bersama masyarakat adat dan Pemkab Raja Ampat,” terangnya Gubernur Elisa Kambu menyatakan keyakinannya bahwa perjuangan untuk mengembalikan tiga pulau tersebut akan membuahkan hasil. Ia mengimbau masyarakat agar tidak lagi melakukan aksi-aksi yang bisa memperkeruh suasana. “Kami berharap tidak ada aksi lagi. Kita akan ikuti prosedur yang ada. Tugas kita sekarang adalah mendorong Pemerintah Pusat agar segera memfasilitasi pertemuan resmi antarprovinsi,” jelasnya. Ditambahkannya bahwa, dirinya optimis bahwa sengketa 3 pulau antara Provinsi Maluku Utara dengan Provinsi Papua Barat Daya akan dimenangkan Provinsi Papua Barat Daya. “Saya percaya bisa, kita tetap melalui mekanisme yang ada,”tutupnya. (*) #fyp #fypシ #viralvideo #fypage #papuabaratdaya ♬ suara asli – Berita Sorongraya.co