MetroTanah Papua

Lagi, Petugas Kebersihan Hambur Sampah di Kantor Wali Kota

×

Lagi, Petugas Kebersihan Hambur Sampah di Kantor Wali Kota

Sebarkan artikel ini

SORONG, sorongraya.co – Aksi protes petugas kebersihan Kota Sorong kembali terjadi. Setelah bertemu langsung dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sorong tanpa menemukan titik terang, ratusan petugas kembali menghamburkan sampah di halaman Kantor Wali Kota Kota, Kamis, 17 Juli 2025.

Aksi ini menjadi lanjutan atau episode kedua dari rangkaian protes yang menuntut pembayaran gaji yang tertunda dan kejelasan status kerja mereka pasca pergantian perusahaan pengelola kebersihan.

Salah satu petugas kebersihan, Rosa, menyampaikan kekecewaannya secara langsung di hadapan Wali Kota Sorong, Septinus Lobat.

“Sejak pergantian perusahaan, kami tetap digunakan jasanya, tapi sekarang justru kami dikesampingkan. Kami datang karena merasa ada yang tidak beres dan ingin mempertanyakannya. Kami ini sudah puluhan tahun kerja, bahkan saat gaji masih Rp5.000. Kami tahu, tiap kontrak habis selalu ada arahan dari pimpinan untuk tetap kerja baik dan berharap kontrak diperpanjang. Tapi tanggal 30 Juni kami diberhentikan, dan sekarang sudah ada perusahaan baru yang bekerja. Atas dasar apa mereka mulai bekerja, kalau kontrak belum keluar?” ujar Rosa.

Ia juga menyinggung pernyataan Direktur Kebersihan, Jhon Malibela, yang menurutnya tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

“Katanya semua karyawan lama akan direkrut, tapi yang bekerja sekarang hanya tiga orang. Kami ingin kejelasan. Kami manusia, kami ingin dihargai. Jangan piring makan kami ditumpahkan,” tambahnya.

Rosa juga menyampaikan kekecewaannya atas pernyataan Wakil Wali Kota yang menyebut bahwa kota ini tetap dinilai kotor meski mereka telah bekerja selama 19 tahun.

“Kami kerja tak kenal hujan dan banjir, tak pernah libur. Kami tidak minta pujian, tapi paling tidak, dihargai.”pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, menyampaikan permohonan maaf karena sebelumnya tidak sempat hadir menemui massa.

“Saya minta maaf karena kemarin tidak datang. Saya lelah, dari pagi sampai malam di luar, tapi saya sudah kirim pesan agar perwakilan bisa bertemu saya hari ini. Ternyata Bapak Ibu ingin menyampaikan langsung. Saya hargai itu. Saya sendiri anak orang biasa, orang tua saya bukan pegawai negeri. Tapi Tuhan beri saya kesempatan memimpin. Jadi saya hadir di sini untuk dengar langsung,” ujarnya di hadapan para petugas.

Wali kota juga menegaskan bahwa pemerintah akan mencarikan solusi, termasuk memanggil perusahaan pengelola kebersihan saat ini untuk berdiskusi.

“Tolong serahkan data lengkap jumlah karyawan yang dirumahkan, jangan ditambah. Nanti kami diskusikan dengan perusahaan yang menangani. Intinya harus diupayakan untuk dipekerjakan kembali. Tidak perlu lagi demo, percayakan kepada saya,” tegasnya.

Ia mengatakan pihaknya akan menghitung kemungkinan mengakomodasi 121 orang ke dalam berbagai seperti pasukan oranye atau pengelolaan sampah lainnya.

“Yang penting, apakah Bapak Ibu bisa kembali bekerja atau tidak. Itu menyangkut keberlanjutan hidup keluarga kalian. Kalau pun tidak semua bisa langsung kembali, setidaknya ada yang bisa mulai duluan,” ujar Lobat.

Wali Kota juga meminta waktu satu hingga dua minggu untuk membahas lebih lanjut bersama Dinas Lingkungan Hidup dan perusahaan terkait.

Namun demikian, para petugas kebersihan mengaku kecewa dengan tanggapan tersebut. Mereka menolak untuk kembali menunggu dua minggu dan menuntut agar gaji segera dibayarkan.

“Kami sudah dua minggu menunggu, jangan suruh kami menunggu lagi. Kami datang minta kejelasan hari ini, bukan nanti,” teriak salah satu peserta aksi usai mendengar tanggapan Wali Kota.

Petugas kebersihan hingga saat ini tidak mendapatkan kepastian atas penyampaian Wali Kota Sorong.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.