SORONG, sorongraya.co– Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Jalan Malaseme Raya, Kompleks UT Km 13, Kelurahan Klablim, Distrik Klaurung, Kota Sorong, Papua Barat Daya, pada Selasa malam (11/3/2025). Seorang oknum kurir JNE, yang diduga kesal saat mencari alamat penerima paket, mengajak puluhan orang bersenjata tajam untuk menyerang sebuah keluarga.
Akibat serangan ini, tiga orang mengalami luka-luka dan satu rumah mengalami kerusakan parah.
Kapolsek Sorong Timur, AKP La Ode Zamrin, membenarkan adanya penyerangan oleh sekelompok pemuda yang dipimpin oleh oknum kurir JNE tersebut. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 23.00 WIT, ketika sekelompok orang datang dengan senjata tajam dan melakukan penganiayaan serta perusakan rumah.
Menurut Zamrin, insiden ini bermula dari kesalahpahaman saat kurir JNE mengantarkan paket ke rumah korban. Alamat yang tidak jelas menyebabkan terjadinya adu mulut antara kurir dan penerima paket. Dalam perselisihan tersebut, kurir JNE disebut-sebut mengeluarkan kata-kata kasar, yang memicu kemarahan penerima paket.
“Kurir itu kemudian memanggil keluarganya dan mencari korban di UT, hingga akhirnya terjadi penyerangan,” ujar Kapolsek.
Iriyati La Liha (45), salah satu korban, mengungkapkan bahwa insiden ini berawal ketika suaminya menerima paket dari kurir JNE yang marah-marah karena kesulitan menemukan alamat. Setelah menyerahkan paket, kurir tersebut tetap melontarkan kata-kata kasar yang memicu pertengkaran.
Merasa tidak terima, Iriyati berinisiatif melaporkan kejadian itu ke kantor JNE, tetapi kurir tersebut tidak ada di tempat. Tak lama setelahnya, kurir JNE menelepon suaminya, namun Iriyati yang mengangkatnya. Kurir tersebut mengatakan untuk bertemu di gudang JNE.
“Kurir JNE itu lalu telpon suami saya, tapi saya yang angkat telpon. Dia bilang kalau mau ketemu datang saja ke gudang karena dia tunggu disana. Saya tidak hiraukan itu, karena sedang masak persiapan buka puasa,” bebernya.
Saat Iriyati dan keluarganya sedang berada di rumah, tiba-tiba puluhan orang yang dipimpin oleh kurir tersebut datang dengan membawa parang dan langsung melakukan perusakan rumah serta menyerang keluarganya.
“Mereka memukul dan mengeroyok anak saya, bahkan anak saya diinjak-injak di dalam got sampai susah bernapas. Temannya ada yang kepalanya bocor karena dipukul dengan besi, dan satu lagi terkena parang di bagian belakang tubuhnya,” ungkapnya.
Iriyati juga mengaku sempat ditodong parang di leher oleh salah satu pelaku. “Ada yang taruh parang di saya leher dan saya bilang potong sudah saya ikhlas. Kalau kurir itu dia pegang ketapel baru dia arahkan langsung ke saya muka,” imbuhnya.
Sementara itu, keluarga korban berharap agar pihak kepolisian segera menangkap dan menindak tegas para pelaku agar kejadian serupa tidak terulang.
Kasus ini menjadi perhatian publik dan diharapkan menjadi pelajaran bagi semua pihak agar menyelesaikan masalah dengan kepala dingin tanpa tindakan anarkis.