SORONG, sorongraya.co – Sebanyak 35 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Papua Barat mengikuti Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) yang digelar oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua Barat, di Sahid Mariat Hotel. Jumat 04 November 2020.
Ketua Bawalu Papua Barat, Ibnu Mas’ud dalam sambutannya meminta agar peserta SKPP dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan serius, serta mampu menjadi penggerak pengawasan partisipatif di masyarakat.
“Ade-ade setelah pulang dari kegiatan ini, kami berharap dapat menjadi agen sosial di daerah masing-masing dan menjadi penggerak pengawasan partisipatif di masyarakat,” kata Ibnu.
Jumlah pengawas Pemilu di lapangan Lanjut Ibnu, tentulah sangat terbatas jika dibandingkan dengan partisipasi politik saat pelaksanaan Pilkada, sebab setiap partai mempunyai tim-tim yang bekerja sampai ke akar rumput, maka kader pengawas pemilu ini mampu melakukan pengawasan partisipatif masyarakat.
“Jika semakin banyak yang diawasi maka saya yakin semakin baik proses pilkada nanti,” pungkasnya.
Kordiv Penyelesaian Sengketa Bawaslu Papua Barat, Bram Ramandey mengatakan SKPP merupakan sarana pembelajaran politik bagi masyarakat dan pemilih, hal ini tentu membutuhkan dan melibatkan masyarakat dalam melakukan fungsi pengawasan.
Dengan adanya pengawasan partisipatif masyarakat yang sadar dan baik, maka dipastikan akan meminimalisir pelanggaran-pelanggaran disetiap tahapan Pilkada. “Kalau masyarakat sadar dan melakukan pengawasan partisipatif yang baik di lapangan, kami pastikan akan mengurangi kesalahan-kesalahan yang fatal,” tutur Bram Ramandey.
Sementara Sekretaris Bawaslu Papua Barat, Benediktus Wahon meminta agar peserta SKPP serius mengikuti setiap materi yang diberikan dan mengimplementasikan di masyarakat. “Harus serius dan tidak main-main dalam mengikuti kegiatan sehingga mencapai hasil yang baik,” tutur Benediktus. [red]
