SORONG, sorongraya.co – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Papua Barat Daya telah menyelesaikan agenda Musyawarah Pimpinan Wilayah (Muspimwil) pertama yang berlangsung beberapa hari lalu di Hotel Vega, Kota Sorong.
Salah satu dari tiga agenda strategis dalam Muspimwil tersebut adalah pembahasan mendalam mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan wisata Raja Ampat akibat aktivitas pertambangan oleh sejumlah perusahaan.
“Raja Ampat bukan hanya ikon Indonesia, tetapi telah menjadi destinasi wisata dunia. Karena itu, sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga dan merawatnya. Jika ada aktivitas penambangan yang merusak citra dan pesona Raja Ampat, maka tindakan tersebut tidak bisa ditoleransi,” tegas Ketua DPW PKB Papua Barat Daya, Abdullah Gazam, yang akrab disapa AG.
Ia juga menyampaikan desakan kepada Presiden Republik Indonesia dan DPR RI untuk turun langsung ke lokasi guna meninjau aktivitas penambangan tersebut. Menurutnya, jika hanya Menteri ESDM yang datang, dikhawatirkan ada potensi “campur tangan orang dalam” sehingga laporan atau peninjauan lapangan bisa direkayasa, termasuk kemungkinan pembenaran terhadap kelanjutan tambang.
“Apalagi, kunjungan Menteri ESDM beberapa waktu lalu hanya mencakup satu lokasi tambang di Pulau Gag. Padahal, masih ada sejumlah lokasi tambang aktif lainnya yang tidak dikunjungi, seperti di Manyaifun, Batan Pele, dan Kepulauan Paam Pyanemo. Ini menimbulkan tanda tanya besar, ada apa sebenarnya? Apakah ini disengaja untuk disembunyikan?” ujarnya.
Lebih lanjut, Abdullah Gazam menegaskan bahwa pihaknya tidak menolak pembangunan. Namun, pembangunan yang merusak lingkungan tidak dapat dibenarkan.
“Kami mendukung setiap kegiatan pembangunan yang membawa manfaat bagi daerah. Tetapi jika kehadirannya justru merusak alam, maka mohon maaf, tidak ada ruang untuk toleransi. Oleh karena itu, hasil Muspimwil PKB kali ini dengan tegas menolak segala bentuk aktivitas penambangan di kawasan konservasi Raja Ampat, hingga persoalan ini diselesaikan secara tuntas dan ada kepastian bahwa tidak akan terjadi kerusakan lebih lanjut demi masa depan anak cucu kita,” tutupnya.