SORONG,sorongraya.co – Bank Indonesia Papua Barat bersama TNI Angkatan Laut secara resmi mengedarkan uang layak edar di daerah Terdepan, Terluar dan Terpencil atau 3T. Kegiatan ini ditandai dengan melepas Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 dari Kota Sorong untuk melaksanakan layanan kas keliling, dan edukasi di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil di Provinsi Papua Barat Daya.
Ekspedisi yang dimulai sejak hari Selasa tanggal 18 sampai 24 November 2025 ini akan menempuh rute pelayaran dari Sorong, Pulau Misool, Pulau Kofiau, Pulau Waiego Barat, Pulau Waiego Utara, dan Pulau Ayau. 15 personel Bank Indonesia akan on board di KRI Mata Bongsa-873.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Sonaji mengtakan bahwa Kehadiran BI merupakan bukti komitmen dalam menjaga dan memperkuat kedaulatan rupiah di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan program yang diinisiasi oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut untuk menjangkau wilayah terdepan, terpencil, dan terluar, atau yang biasa kita kenal dengan wilayah 3T. Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari amanat undang-undang bahwa Bank Indonesia memiliki tugas untuk memastikan ketersediaan uang rupiah yang layak edar bagi masyarakat di seluruh penjuru negeri, termasuk wilayah kepulauan yang sulit dijangkau,”ujarnya.

Sonaji menambahkan, Memastikan ketersediaan uang rupiah layak edar bagi masyarakat, khususnya di wilayah 3T, serta memastikan bahwa transaksi ekonomi di pulau-pulau tersebut menggunakan rupiah, bukan mata uang asing.
“Kita belajar dari beberapa kasus sebelumnya bahwa penggunaan mata uang asing dapat berdampak pada pergeseran kegiatan ekonomi ke negara lain. Dengan menjaga penggunaan rupiah, kita turut menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia,” tambahnya.
Lanjut Sonaji, berharap kegiatan ini memberikan dampak positif dalam memastikan ketersediaan uang rupiah yang berkualitas serta meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya rupiah bagi perekonomian nasional. Kita juga berharap kerja sama antara seluruh pemangku kepentingan, pemerintah daerah, masyarakat, dan TNI Angkatan Laut, semakin kuat ke depannya.

Sementara itu,, Asisten Operasi Kasal Laksamana Muda TNI Yayan Sofyan, S.T, M.Si., CHRMP M.Tr.Opsla, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas kerja sama berkelanjutan yang berkontribusi pada pemerataan pembangunan nasional dan penguatan kedaulatan negara dalam peningkatan kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat.
Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman antara Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut mengenai pendistribusian uang rupiah serta dukungan terhadap tugas Sopsal dalam pengamanan dan pengawalan uang antar kantor Bank Indonesia hingga ke wilayah 3T.
Tujuan utama adalah memberikan kemudahan akses masyarakat wilayah 3T terhadap uang layak edar, serta menjaga dan mempertahankan kedaulatan Rupiah sebagai simbol negara Indonesia dengan kondisi geografis yang luas dan kepulauan merupakan tantangan tersendiri, sehingga sinergi antar elemen bangsa, khususnya Bank Indonesia dan TNI AL, menjadi krusial.
“Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki tanggung jawab menjaga stabilitas nilai rupiah dan mengedukasi masyarakat melalui program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Sementara itu, TNI AL memiliki tugas menjaga kedaulatan NKRI dan keamanan di laut, khususnya di perairan Papua bagian Barat,”ujarnya.
Selain itu, Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, TNI AL mengerahkan KRI Mata Bongsang-873 yang mernjadi unsur penting pengamanan laut di wilayah Papua Barat sebagai garda terdepan dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, serta mendukung pembangunan nasional dan kelancaran roda perekonomian. Kerja sama ini memastikan Rupiah menjadi tuan rumah tunggal dan berdaulat di seluruh wilayah Indonesia.













