MANOKWARI,sorongraya.co – Kepolisian Daerah Papua Barat (Polda PB) menerjunkan 581 personil melalui operasi ketupat mansinam tahun 2019, guna memastikan perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah berjalan aman.
Hal ini terlihat pada apel gelar pasukan operasi ketupat mansinam 2019 di lapangan utama Mapolda Papua Barat, sekira pukul 16.30 WIT, Selasa (28/05).
“Polda Papua Barat, kita turunkan 581 personil untuk mengamankan perayaan Idul Fitri1440 Hijriyah nanti,” kata Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Drs Herry Rudolf Nahak, M.Si kepada sejumlah wartawan.
Herry Nahak menjelaskan, gelar pasukan ketupat mansinam tahun 2019 ini mengusung tema, “Melalui apel gelar pasukan operasi ketupat mansinam 2019 kita tingkatkan sinergi polri dengan instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Idul Fitri 1440 Hijriyah.
Kata dia, bahwa tema tersebut sebagai ultimatum Polri dan TNI dalam memberikan rasa aman serta nyaman kepada umat muslim yang melaksanakan perayaan hari kemenangan Idul Fitri.
Sesuai petunjuk Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, lanjutnya, bahwa operasi ketupat Mansinam ini difokuskan pada tempat-tempat keramaian dan keluar masuknya arus mudik, seperti pelabuhan dan bandara.
Operasi Ketupat Tahun 2019 ini akan berlangsung selama 13 hari, dimulai Rabu (29/5) dini hari hingga Senin 10 Juni 2019. Dan operasi kali ini memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan operasi di tahun-tahun sebelumnya.
Apel gelar pasukan tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan didampingi Pangdam XVIII/ Kasuari, Mayjen TNI Onesimus Joppye Wayangkau dan Kapolda, Brigjen Pol Drs Herry Rudolf Nahak,M.Si.
Dan diikuti personil gabungan dari Kodam XVIII/ Kasuari, Kodim 1801 Manokwari, Fasharkan TNI Anggkatan Laut Sorong, Polda Papua Barat, Polres Manokwari,Dinas Perhubungan Provinsi PB, BNNP Papua Barat, Basarnas dan PLN Wilayah Manokwari.
Pelaksanaan operasi ketupat mansinam tahun 2019 dimulai dengan penyamatan pita kepada 3 perwakilan apel diantaranya, TNI, Polri dan Dinas Perhubungan oleh Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan. [krs]