Metro

Maybrat Hadir Untuk Rakyat, Ini Pesan Mendagri dan Gubernur

×

Maybrat Hadir Untuk Rakyat, Ini Pesan Mendagri dan Gubernur

Sebarkan artikel ini
Mendagri, Tjahjo Kumolo didampingi Gubernur bersama Forkopimda Papua Barat dan Maybrat dalam perdamaian ibukota Maybrat di Kumurkek, Rabu (3/10/2018)
Mendagri, Tjahjo Kumolo didampingi Gubernur bersama Forkopimda Papua Barat dan Maybrat dalam perdamaian ibukota Maybrat di Kumurkek, Rabu (3/10/2018)

KUMURKEK,sorongraya.co– Mentri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo Kabupaten Maybrat hadir untuk masyarakat sehingga harus semua menjaga persatuan dan kesatuan supaya tercipta suasana yang kodusif, pembangun maju terus.

Pernyataan ini disampaikan Mendagri didampingi Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan, Dirjen politik dan pemerintahan umum, Soedarmo, Dirjen otonomi daerah, Soni Sumarsono, Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Drs Rudolf Alberth Rodja, Pangdam XVIII/Kasuari, Kabinda dan sejumlah forkompimda di Alun alun Kumurkek dalam rangka pengesahan perdamaian Kabupaten Maybrat, Rabu 3 Oktober 2018

Tjahjo Kumolo berpesan, persatuan dan kesatuan adalah kunci utama dalam menjaga kedamaian serta musyawarah adat harus dikedepankan.

Orang nomor satu di Kemendagri ini menambahkan tujuan dibentuknya Kabupaten Maybrat merupakan suatu berkat dari yang maha kuasa., selain itu terbentuknya DOB ini bukan keinginan pemerintah pusat, Gubernur, Forkopimda, Bupati, Wakil Bupati atau Sekda, bukan juga keinginan tim rekonsiliasi tapi keinginan ketua-ketua adat,  tokoh tokoh adat dan anggota anggota adat semuax yang ada bersama masyarakat tiga suku besar di daerah ini.

“Hanya ada suatu negeri indonesiaku trcinta, negeri itu kukuh karena perbuatan  dan perbuatan itu adalah perbuatan bangsa indonesia,  maka Kabupaten Maybrat kita bentuk kita bangun juga atas ikrar jerih payah dan tenaga gotong royong dari seluruh masyrakat ada di Maybrat ini,  semua itu kuncix persatuan dan kesatuan, kuncix musyawarah adat harus di kedepankan” Kata Tjahjo Kumolo saat menyampaikan arahannya saat proses perdamaian adat..

Dia memberikan motivasi percepat pembangunan kepada masyarakat Maybrat agar tidak bisa kalah dengan Kabupaten Sorong, Manokwari serta daerah lain di luar Papua, kedepan daerah ini lebih maju, modern dan terdidik.

Jabatan Bupati, Wakil Bupati, DPRD adalah berkat dari Tuhan dan mereka di pilih oleh rakyat karena itu dalam pengambilan keputusan politik sekecil apapun harus berdialog mendengar aspirasi masyarakat adat dan anggota masyarakat yang ada di Kabupaten Maybrat.

“Pembangunan Maybrat ini juga tidak terlepas dari tanggung jawab Gubernur Papua Barat dan jajarannya, dan juga di dukung dari segi keamanan oleh Kapolda dan Panglima beserta jajaranya. Karena itu saling koordinasi yang baik dengan tokoh tokoh agama, tokoh masyarakat karena akan menjadi satu kekuatan untuk membagun kabupaten maybrat”pesan Tjahjo..

Pada acara prosesi perdamaian tersebut Mendagri diberi penghormatan  sebagai anggota keluarga masyarakat adat maybrat “untuk itu saya berikan apresiasi kepada kabupaten maybrat bahwa maybrat ini sebagai tumpah dara saya” ucapnya.

Sementara itu,Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Maybrat, DPRD dan masyarakat kembali bersatu untuk membangun daerah ini lebih baik.

“Kedepan harus lebih baik dan kembalikan kehidupan sosial kemasyarakatan kembali utuh seperti orang tua tua kita terdahulu yang kita kenal dengan sebutan A3 yakni ayamaru,  aitinyo ,aifat adalah satu, sesuai dengan moto papua barat. Membangun dengan hati, mempersatukan dengan kasih untuk kita wujudkan papua barat, maybrat yang aman, sejahtera dan bermartabat.”pesan Dominggus Mandacan

Khusus kepada ASN agar membantu Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalankan roda pemerintahan dengan menguasai bidang tugas masing-masing,  “Bupati dan Wakil Bupati agar memahami dengan baik,  tugas,  wewenang dan hak masing masing,  berpegang pada aturan penyelenggaraan pemerintahan yg ada” jelasnya.

Dominggus juga mengajak semua komponen masyarakat Maybrat agar bersyukur karena atas ijin dan pertolongan Tuhan sehingga Mendagri dapat hadir menyaksikan prosesi perdamaian adat serta penandatanganan akta perdamaian sebagi bukti mengakhiri semua perbedaan pendapat yang menganggu proses jalannya pemerintahan.

Pada prosesi tersebut dilakukan penanaman pohon perdamaian sebagai simbol telah di sepakati atas permasalahan yang terjadi di Kabupaten Maybrat. [***]

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.