SORONG,Sorongraya.co-Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Provinsi Papua Barat Daya telah mencapai 98 persen dan berstatus Universal Health Coverage (UHC) Prioritas.
Capaian tersebut menunjukkan bahwa hampir seluruh penduduk Papua Barat Daya telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan berada dalam status aktif.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Sorong, Pupung Purnama, saat kegiatan Media Gathering yang digelar di Vega Hotel Sorong, Kamis (18/12/2025).
Pupung menjelaskan, wilayah kerja BPJS Kesehatan Kota Sorong mencakup seluruh wilayah Provinsi Papua Barat Daya, yang terdiri dari enam kabupaten/kota, yakni lima kabupaten dan satu kota, serta satu pemerintah provinsi.
“Alhamdulillah, dengan dukungan penuh pemerintah daerah, capaian kepesertaan JKN di Papua Barat Daya telah mencapai 98 persen, termasuk tingkat keaktifan peserta. Ini menunjukkan bahwa hampir seluruh masyarakat Papua Barat Daya telah terlindungi Program JKN,”ujarnya.
Ia menambahkan, dukungan pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi memungkinkan masyarakat yang belum terdaftar dalam segmen kepesertaan tertentu untuk didaftarkan sebagai peserta JKN tanggungan pemerintah, dengan status kepesertaan yang dapat langsung aktif.
“Kami sangat mengapresiasi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, karena capaian UHC Papua Barat Daya saat ini telah berstatus UHC prioritas,”tambah Pupung.
Terkait layanan kesehatan, Pupung menyebutkan bahwa hingga saat ini jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Papua Barat Daya mencapai 123 fasilitas, meningkat dari sebelumnya 122. Ke depan, BPJS Kesehatan akan terus mendorong penambahan FKTP, khususnya klinik pratama.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga berharap adanya peningkatan jumlah tempat praktik mandiri dokter dan dokter gigi. Sementara itu, penambahan Puskesmas masih berada dalam tahap perencanaan dan proses.
Untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), saat ini terdapat 10 rumah sakit dan satu klinik utama, yakni Klinik Prodensia, yang telah bekerja sama dalam Program JKN.
“Ke depan, kami berharap pembangunan rumah sakit di Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Maybrat dapat segera diselesaikan dan dikerjasamakan dalam Program JKN. Saat ini prosesnya masih berjalan, sehingga kedua kabupaten tersebut belum masuk dalam daftar fasilitas yang bekerja sama,”Jelasnya.
Menurut Pupung, kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri, khususnya terkait aksesibilitas layanan kesehatan di Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Maybrat, yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi.
“Namun, hingga saat ini proses tersebut terus berprogres,”tutupnya.














