SORONG, sorongraya.co – Sekretaris Rumah Sakit Sele be Solu, Crist Manalip mengatakan bahwa Maikel Welerubun pria berusia 22 tahun, yang merupakan korban penembakan saat demontrasi terkait tahanan politik (NRFPB) belum lama ini, mulai membaik.
Maikel kata Crist dipindahkan dari RS Sele be Solu ke RS Prof Kandou Manado karena membutuhkan penanganan lebih lanjut, selain itu sarana pendukung maupun sumber daya manusia dalam penanganan yang bersangkutan masih minim.
Baca: Pertamina Patra Regional Papua Maluku Penuhi Kebutuhan BBM Subsidi Bagi Petani di Merauke
“Ternyata tindakan rujukan kita ke RS Prof Mandou tepat. Kondisi terakhir sudah semakin pulih, dia (maikel welerubun) sudah bisa duduk dan sudah bisa berbicara, ke kamar mandi sudah bisa jalan sendiri, namun masih dalam penanganan rumah sakit,” kata Crist kepada sorongraya.co. Kamis 02 Oktober 2025.
Perlu diketahui bahwa Maikel Welerubun terkena tembakan saat simpatisan Negara Republik Federasi Papua Barat (NRFPB) menolak pemindahan 4 tahanan politik, atas dugaan kasus makar di Kota Sorong, Papua Barat Daya, yang berujung ricuh.
Atas peristiwa tersebut sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung menggelar aksi demontrasi di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kota Sorong. Mereka menuntut agar DPR segera membentuk Panitia Khusus yang melibatkan kelompok Cipayung, agar pemerintah serius menangani korban penembakan, disatu sisi mereka juga meminta polresta sorong kota mengusut tuntas siapa pelaku penembakan Maikel.
Ketua Pansus Cipayung, Syarif Nari mengatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan rapat panitia khusus yang melibatkan Polisi, TNI serta pihak rumah sakit sele be solu.
Dalam pertemuan tersebut kata Syarif, berdasarkan penjelasan pihak RS Sele be Solu bahwa Maikel Welerubun berangsur-angsur mulai membaik. Hanya saja Syarif menyayangkan rapat pansus itu tidak dihadiri oleh kelompok cipayung, yang mendesak agar kasus tersebut diusut tuntas.
Baca juga: GMT Tuntut Bupati Sorong Klarifikasi dan Mencabut Pernytaan Secara Terbuka di Ruang Publik
“Kita sayangkan teman-teman cipayung tidak ada yang hadir ikut rapat, padahal kita berharap mereka bisa hadir untuk mendengarkan langsung dari pihak Kepolisian, TNI maupun Pihak Rumah Sakit,” tutur Syarif Nari.
Anggota Komisi 2 DPR Kota Sorong ini juga menyangkan ketidak hadiran Kapolresta Sorong Kota dalam rapat tersebut, padahal sebelumnya Kapolresta Sorong Kota berjanji akan hadir dan memberikan penjelasan dalam rapat pansus cipayung.
“Kapolresta juga tidak hadir, beliau hanya mengutus anggotanya. Dari keterangan kepolisian bahwa kasus penembakan ini masih didalami,” pungkasnya.