SORONG,sorongraya.co-Peningkatan status Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong menjadi bandara internasional, sebagai langkah strategis yang akan mempermudah akses wisatawan ke Raja Ampat sekaligus menekan biaya perjalanan.
Pemerintah daerah pun mulai berbenah dengan menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung agar bandara dapat segera beroperasi penuh sebagai gerbang internasional.
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, menyatakan bahwa peningkatan status Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong menjadi bandara internasional akan membawa dampak positif, khususnya dalam mendorong sektor pariwisata dan mengurangi biaya perjalanan wisatawan yang ingin mengunjungi Raja Ampat.
Elisa Kambu menegaskan bahwa pemerintah daerah telah mengambil sejumlah langkah strategis guna mempersiapkan operasional penuh bandara dengan status internasional. Persiapan tersebut mencakup pembenahan infrastruktur pendukung, seperti ruang imigrasi, fasilitas karantina, dan area bea cukai.
“Status bandara kita sudah ditingkatkan menjadi bandara internasional. Maka daerah sudah mulai ambil langkah-langkah untuk mendukung agar bandara ini benar-benar operasional,”ujar Elisa.
Ia menyebut bahwa masih ada keterbatasan ruang terminal, namun pemerintah daerah bersama Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) terus melakukan konsolidasi untuk menyelesaikan aspek administratif dan teknis.
“Ruang terminal kita memang masih terbatas, jadi kita konsolidasikan apa yang bisa kita kerjakan dulu. Kami sudah berkali-kali tunjukkan komitmen, tinggal kita benahi sama-sama, supaya layanan imigrasi juga bisa hadir di sini,”tambahnya.
Elisa Kambu optimis bahwa keberadaan bandara internasional di Sorong akan memperlancar arus wisatawan, khususnya mereka yang selama ini harus menempuh rute panjang melewati Jakarta, Bali, atau Manado sebelum tiba di Sorong.
“Kita harapkan dengan status ini, wisatawan yang ingin ke Raja Ampat tidak perlu lagi lewat Jakarta atau Bali, Manado, baru ke Sorong. Kalau bisa langsung masuk dari negara asal ke sini. Ini jelas akan menghemat biaya,” jelasnya.
Selain penguatan sektor pariwisata, pemerintah juga tengah membahas kemungkinan menjadikan Bandara DEO sebagai embarkasi haji jangka panjang. Namun, Elisa mengakui bahwa runway saat ini belum memadai untuk melayani pesawat berbadan besar seperti Airbus yang bisa terbang langsung ke Arab Saudi.
“Untuk jangka pendek, kita tetap berangkat dari Sorong ke Makassar, tapi tidak lagi menginap atau masuk penampungan di sana. Ini salah satu langkah efisiensi juga,”tutupnya.