TAMBRAUW, sorongraya.co– Bupati Tambrauw, Yeskiel Yesnath, menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan proses pengangkatan tenaga honorer daerah formasi tahun 2021 sebanyak 546 orang.
Hal tersebut disampaikan usai menggelar pertemuan bersama Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Wakil Ketua I DPRD, serta perwakilan dari Fraksi Golkar dan PDIP.
“Pertemuan tadi membahas soal formasi 2021. Ini adalah formasi untuk pengangkatan tenaga honorer daerah yang jumlahnya sebanyak 546 orang. Proses ini sudah dimulai sejak masa kepemimpinan Bupati Gabriel Asem, kemudian dilanjutkan oleh Penjabat Bupati, dan kini diteruskan oleh saya yang baru menjabat selama tiga bulan sejak serah terima jabatan,” jelas Bupati Yeskiel, melalui telephone, Senin (30/6/2025).
Ia menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Tambrauw memprioritaskan penyelesaian urusan formasi honorer tersebut dan untuk sementara waktu tidak membuka formasi umum.
“Sebenarnya ada formasi umum tahun 2024, kalau tidak salah. Tapi kami tidak membukanya karena ingin fokus menyelesaikan urusan 546 honorer ini terlebih dahulu,” ungkapnya.
Meski proses ini telah berjalan sejak tahun 2021, Bupati Yeskiel menegaskan dirinya tidak akan lepas tangan dan akan menuntaskan persoalan ini selama masa kepemimpinannya.
“Kita masih dalam masa transisi, tapi saya tetap fokus. Dalam pertemuan internal bersama DPRD, Sekda, Kepala BKD, dan unsur fraksi, dan pendemo kami sepakat untuk membentuk tim khusus. Tim ini akan melibatkan perwakilan honorer, DPRD, dan pemerintah daerah agar penyelesaian ini bisa dilakukan bersama-sama,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pertemuan lanjutan telah dijadwalkan dan akan dilaksanakan besok pagi. Selasa, 1 Juli 2025.
“Agenda pertemuan besok pagi sudah disiapkan secara resmi, undangan juga sudah ditandatangani oleh Ketua DPR Tambrauw,” tutup Bupati Yeskiel.
Berita sebelumnya, Pencari kerja (pencaker) yang tergabung dalam Forum Peduli Formasi 2021 Kuota 546 bersama masyarakat Kabupaten Tambrauw menggelar aksi unjuk rasa damai di halam kantor Bupati Tambrauw, FEF pada Senin pagi hingga malam, 30 Juni 2025.
Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap belum diterbitkannya Surat Keputusan (SK) pengangkatan sejak formasi dibuka pada tahun 2021.