SORONG,sorongraya.co – Menanggapi penangkapan terhadap aktivis perempuan Papua pasca demo yang berujung ricuh, Mery Sesa menegaskan, hanya perempuan Papua yang dapat menciptakan perdamaian di tanah bumi Cenderawasih.
“Kalaupun saat ini ada dua perempuan Papua ditangkap, kami menyarankan agar di cek lebih detail atas apa yang telah mereka lakukan. Dari sekian berbagai persoalan, itu tidak semerta-merta terjadi begitu saja. Pasti ada sebab dan akibatnya.,”kata Mery saat jumpa pers di kantor PBHKP, Sabtu, 7 September 2019.
Atas aksi demo yang berujung tindakan anarkis, menurut Mery, perempuan papua tidak bisa secara langsung melakukan aksi begitu saja, yang kemudian memberikan pengaruh sehingga masyarakat tergerak melakukan demo yang berujung kericuhan.
“Untuk aparat penegak hukum diminta memperlakukan secara baik rekan-rekan aktivis perempuan meskipun telah ditangkap,”ujarnya.
Seharusnya lanjut merry, dalam proses bisa dikomunikasikan secara baik. Karena biar bagaimanapun juga, perempuan papua yang melahirkan anak-anak generasi berjiwa aktivis. “Saya meminta kepada rekan-rekan wartawan untuk ikut mengawal kasus yang saat ini sedang bergulir, menyuarakan aspirasi perempuan Papua,”pintanya.
Mengenai kondisi Kota Sorong yang berangsur-angsur kondusif, namun di satu sisi terjadi penambahan pasukan, Mery menyarankan, sebaiknya tidak perlu ada penambahan pasukan. Kondisi Kota Sorong kan sudah aman. Ketika dilakukan penambahan pasukan, kami perempuan Papua merasa kurang nyaman di rumah sendiri.
“Di kota ini tidak ada sesuatu yang kami lakukan sehingga memerlukan penambahan pasukan. Hal itu tidak perlu, cukup kepolisian yang mendampingi kami menyelesaikan berbagai persoalan yang ada,”tegasnya. [jun]