MAYBRAT,sorongraya.co – Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Maybrat, Topan Baho menyayangkan, mendekati Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tingkat pengawasan masuknya miras di lemah pasalnya, pos pengamanan batas wilayah antara Kabupaten Sorong dengan Maybrat sepi tidak berfungsi.
”Ini kan akses masuknya miras di kabupaten maybrat jadi terus bertambah karena pos tidak berfungsi,”kata Topan yang dikonfirmasi sorongraya.co melalui sambungan telepon. Kamis, 21 Maret 2019.
Menurutnya, kampanye terbuka yang dimulai tanggal 24 Maret sampai 13 April 2019 tinggal menghitung hari, maka pengamanan perlu dilakukan semaksimal mungkin. Warga harus akan bahaya miras yang dapat memicu konflik pada saat hajatan Negara berlangsung.
“Pos pengamanan harus segera difungsikan lagi, dijaga oleh SatPol-PP, TNI dan Polri agar dapat mencegah masuknya miras, agar kita menjalani proses tahapan pemilu mulai dari kampanye, pencoblosan dan perhitungan serta penetapan calon terpilih di KPU nantinya dapat berjalan dengan baik”terangnya.
Ia berharap agar TNI-Polri dan SatPol-PP cepat melakukan pencegahan masuknya miras yang lebih banyak, selain itu menindak tegas oknum yang masih melakukan bisnis miras di Kabupaten Maybrat sebab, merekalah akar permasalahan terjadi.
“Karena diakibatkan miras bisa terjadi hal hal yang tidak diinginkan, bila perlu dilakukan sidak langsung ke semua penjual miras ilegal seperti wilayah ayamaru, aitinyo, aifat dan yumasssesss,”tandasnya. [nes]
Bawaslu Sayangkan Dekat Pemilu Masuknya Miras di Maybrat Meningkat
Redaksi1 min baca

